Empat tim yang berisi talenta muda Indonesia berhasil memenangkan kompetisi ShipperHack 2021, ajang hackathon1 yang mengambil topik pergudangan pintar alias smart warehousing. Para pemenang ShipperHack 2021 berhak membawa pulang hadiah total puluhan juta rupiah dan produk produk Amazon. Keputusan pemenang tersebut berdasarkan hasil seleksi yang ketat dari dewan juri ShipperHack 2021 yang terdiri dari CTO Shipper.id Marvinus Kokoh Arif; Senior Developer Advocate AWS Indonesia Petra Novandi Barus; Co Founder & CEO Jovee.id & Lifepack.id Natali Ardianto; Partners & Head of Tech Insignia Venture Partners Ridy Lie; dan Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK BAPPEBTI Widiastuti. Penilaian pemenang berdasarkan pada pertimbangan kreativitas gagasan, nilai bisnis, inovasi, dan seberapa realistis pengembangan aplikasi untuk pengguna. Setelah proses seleksi yang dilakukan terhadap lebih dari 500 pendaftar, ShipperHack 2021 diikuti oleh 65 talenta digital terbaik dan berlangsung pada 9 11 April 2021. Para peserta terbagi dalam 13 tim, yang terhubung secara virtual dari Jakarta, Pontianak, bahkan Sorong, diberi kesempatan selama 48 jam untuk mengembangkan aplikasi smart warehousing . Kompetisi ini diikuti oleh para developers , desainer , business experts , dan pegiat startup.
Tema pergudangan pintar dipilih oleh Shipper karena pentingnya dukungan pergudangan untuk mewujudkan ekosistem logistik yang efisien. Perkembangan teknologi membuat pergudangan masa kini semakin dibekali dengan fitur digital. Namun, bagi Shipper, masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan aspek digital dalam pengelolaan gudang. “Pergudangan adalah salah satu aset strategis untuk mewujudkan sistem logistik yang efisien. Dengan pengelolaan gudang yang efisien, maka biaya logistik dapat semakin ditekan sehingga harga komoditas diharapkan bisa lebih murah dan terjangkau yang pada akhirnya akan membantu mendorong daya beli masyarakat,” ungkap Co Founder & COO Shipper Budi Handoko. Budi turut memaparkan bahwa gudang pintar adalah ekosistem teknologi yang mendukung proses penerimaan, pengidentifikasian, penyortiran dan pengaturan barang secara otomatis. Sistem ini memastikan proses otomasi pada keseluruhan operasi pergudangan, mulai dari pemasok ke pelanggan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas layanan logistik secara keseluruhan. Sistem gudang terintegrasi juga telah dioperasikan oleh perusahaannya, pada lebih dari 150 gudang di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu dewan juri yang juga CTO Shipper Marvinus Kokoh Arief menyatakan apresiasinya terhadap antusiasme peserta ShipperHack 2021. “Lewat ShipperHack ini saya sangat optimis bahwa talenta muda Indonesia mampu hadir menjadi solusi agar sektor logistik kita dapat terus berinovasi dan memberikan dampak positif terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat luas. Saya melihat, para peserta sudah mampu menuangkan gagasannya dalam membuat aplikasi, dan cukup memahami apa yang diperlukan oleh stakeholders di bidang logistik. Mudah mudahan tidak lewat ShipperHack saja, tapi pihak pihak lain juga terus mendukung talenta muda Indonesia di bidang digital.” Perkembangan digitalisasi sektor logistik yang pesat, khususnya pergudangan, tidak luput dari pengamatan pemerintah Indonesia. Hadir sebagai salah satu juri adalah Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Widiastuti. “Saya salut dan bangga bahwa peserta dari kaum milenial mampu menciptakan teknologi Smart Warehouse dalam waktu yang singkat. Tidak mudah untuk melihat permasalahan yang ada karena kompleks sekali. Saya harap ide ide tersebut tidak berhenti sampai disini. Saya juga mengucapkan selamat dan sukses untuk Shipper Indonesia dalam penyelenggaraan ShipperHack 2021 dan juga untuk dukungannya kepada pemerintah dalam transformasi digital di sektor logistik. Semoga dapat terus memberikan manfaat bagi dunia usaha khususnya di sektor logistik dan pergudangan di Indonesia.” pungkas Widiastuti yang bergabung di Kementerian Perdagangan RI pada tahun 1994 dan menjabat sebagai Kepala Biro Pengawasan Berjangka Fisik di tahun 2019 sebelum bertugas sebagai Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK sejak tahun 2020.
ShipperHack merupakan salah satu sarana bagi Shipper untuk membangun SDM digital masa depan. Inisiatif lainnya seperti Shipper University, Shipper Academy dan Shipper Trainee Program merupakan program program pengembangan diri dan pelatihan yang menyasar karyawan Shipper, mahasiswa, lulusan baru universitas, serta profesional muda di Indonesia. Penguatan SDM digital merupakan komitmen utama perusahaan dalam terus membangun ekosistem logistik nasional guna mempercepat pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. Dengan didukung oleh para pimpinan dan karyawan perusahaan yang didominasi oleh talenta muda, Shipper adalah salah satu perusahaan teknologi dengan perkembangan paling pesat di Indonesia. Selama 3 tahun terakhir, Shipper berhasil untuk mengembangkan cakupan operasional di lebih dari 30 kota di Indonesia, menangani lebih dari 400 ribu meter persegi lahan pergudangan, didukung oleh lebih dari 1.900 tenaga kerja profesional, dan bekerja sama dengan lebih dari 40 mitra logistik ternama. Pada laporan terbaru yang dirilis Daily Social pada Maret 2021, Shipper merupakan startup centaur di sektor logistik. Startup Centaur atau Aspiring Unicorn berada satu level di bawah Unicorn dan memiliki valuasi antara 100 juta hingga 999 juta dollar AS.